Di bawah ini adalah pembahasan dari pertanyaan yang ada di buku Auditing (Pengauditan Berbasis ISA) Edisi II karya Al. Haryono Jusup bab 5, yang berisikan mengenai Bukti Audit dan Kertas Kerja. Jawaban dari pertanyaan yang ada ditulis berdasarkan pembahasan yang tertera dalam buku tersebut.
5-1 Jelaskan persamaan dan perbedaan antara bukti dalam suatu kasus hukum dengan bukti dalam pengauditan laporan keuangan.
Jawab :
Persamaan antara bukti dalam suatu kasus
hukum dengan bukti dalam pengauditan laporan keuangan adalah keduanya harus
merupakan bukti yang relevan, objektif, ketepatan, dan juga reliabilitas bukti
tersebut.
Perbedaan antara bukti dalam suatu kasus
hukum dengan bukti dalam pengauditan laporan keuangan adalah dalam bukti audit
(audit evidence) ukuran keabsahan (validity) bukti tersebut untuk mencapai
tujuan audit tergantung pada pertimbangan auditor independen dan kecukupan
bukti ditentukan oleh auditor dengan pedoman Standar Audit. Sedangkan bukti
hukum (legal evidence) telah diatur
secara tegas oleh peraturan hukum yang ketat.
5-2 Sebutkan empat keputusan tentang bukti yang harus dilakukan pada setiap audit.
Jawab :
Ada empat keputusan tentang bukti yang
harus dilakukan pada setiap audit, yaitu :
a) Prosedur
audit apa yang harus digunakan.
b) Berapa
besar ukuran sampel yang harus dipilih untuk prosedur audit tersebut.
c) Unsur-unsur
apa yang harus dipilih dari populasi.
d) Kapan
prosedur tersebut diterapkan.
5-3 Jelaskan apa yang dimaksud dengan prosedur audit. Sebut dan jelaskan empat contoh prosedur audit.
Jawab :
Prosedur audit adalah instruksi detil
yang menjelaskan bukti audit yang harus diperoleh selama audit berlangsung.
Prosedur sering dinyatakan dengan instruksi yang cukup spesifik sehingga
auditor dapat mengikuti instruksi tersebut selama audit berlangsung. Sebagai
contoh, berikut ini adalah suatu prosedur audit untuk melakukan verifikasi atas
pengeluaran kas :
a) Memeriksa
jurnal pengeluaran kas dalam sistem akuntansi dan bandingkan dengan nama
penerima, jumlah rupiah, dan tanggal dengan informasi online yang disediakan
bank tentang check-check yang diproses untuk akun kas yang bersangkutan.
b) Menentukan
ukuran sampel yang dipilih dari populasi. Misalkan dalam jurnal pengeluaran kas
telah dicatat 6.000 check, auditor memtuskan untuk menetapkan ukuran sampel
berupa 50 check yang akan dibandingkan dengan ayat-ayat jurnal yang tercantum
dalam jurnal pengeluaran kas tersebut.
c) Memutuskan
unsur-unsur yang akan diuji dalam populasi. Sebagai contoh, apabila auditor
memutuskan untuk memilih 50 check yang sudah dibayar bank dari populasi sebesar
6.000 check sebagaimana tercantum dalam jurnal pengeluaran kas, auditor masih
harus menentukan metode apa yang akan digunakan untuk secara spesifik memilih
check yang akan diuji.
d) Penerapan
prosedur-prosedur audit dapat dilakukan dalam rentang waktu mulai dari awal
periode sampai akhir periode akuntansi. Saat pelaksanaan prosedur dipengaruhi
oleh pertimbangan auditor tentang kapan prosedur diperkirakan akan paling
efektif, atau kapan staf audit tersedia.
5-4 Jelaskan apa yang dimaksud dengan program audit untuk piutang usaha. Sebutkan empat hal yang harus termuat dalam setiap program audit.
Jawab :
Program audit untuk piutang usaha adalah
daftar prosedur-prosedur audit untuk bagian piutang usaha pada sebuah entitas.
Hal-hal yang harus termuat dalam setiap program audit adalah daftar prosedur
audit, ukuran sampel, unsur yang dipilih, dan saat pelaksanaan pengujian.
5-5 Jelaskan mengapa auditor hanya dapat memberi tingkat asurans wajar, bukan asurans yang meyakinkan, bahwa laporan keuangan adalah benar.
Jawab :
Auditor diwajibkan oleh Standar Auditing untuk mengumpulkan bukti yang cukup dan tepat (sufficient appropriate evidence) sebagai dasar untuk mendukung opini yang diberikan. Namun penentuan apa yang ‘tepat’ dan ‘cukup’ bukanlah tugas yang mudah. Hal ini disebabkan oleh sifat bukti audit dan biaya yang diperlukan untuk melakukan audit, pada umumnya auditor tidak sepenuhnya yakin bahwa pendapat yang diberikannya benar.
Namun demikian, auditor harus
berkeyakinan bahwa pendapatnya benar dengan tingkat jaminan yang tinggi
sekalipun tidak bisa menjamin penuh bahwa laporan keuangan yang telah diaudit
bebas dari kesalahan penyajian material yang mungkin timbul. Hal ini dapat disebabkan
oleh proses akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan, maupun oleh proses
pengauditan itu sendiri.
5-6 Tunjukkan dua faktor yang menentukan persuasivitas bukti. Apakah hubungan kedua faktor tersebut dengan prosedur audit, ukuran sample, unsur yang dipilih, dan saat pengauditan?
Jawab :
Dua faktor yang menentukan persuasivitas
bukti adalah ketepatan dan kecukupan. Ketepatan bukti adalah ukuran kualitas
bukti, yakni relevansi dan reliabilitasnya dalam memenuhi tujuan audit atas
golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang bersangkutan. Apabila
bukti audit dipandang sangat tepat, maka hal itu akan sangat membantu auditor
dalam mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar.
Ketepatan bukti hanya berkaitan dengan prosedur audit yang dipilih. Ketepatan
tidak bisa dipengaruhi oleh pemilihan sampel yang lebih besar atau dengan
memilih unsur-unsur populasi yang berbeda. Ketepatan bukti hanya dapat
diperbaiki dengan memilih prosedur audit yang lebih relevan atau lebih bisa
dipercaya.
Sedangkan kecukupan bukti adalah ukuran
kuantitas bukti audit. Kuantitas bukti audit yang diperlukan dipengaruhi oleh
penilaian auditor tentang risiko kesalahan penyajian material dan juga oleh
kualitas bukti audit itu sendiri. Kecukupan bukti terutama diukur dengan ukuran
sampel yang dipilih auditor. Dua faktor terpenting untuk menentukan ketepatan
ukuran sampel dalam audit adalah ekspektasi auditor tentang kesalahan penyajian
dan efektivitas pengendalian internal dalam organisasi klien.
5-7 Sebutkan enam karakteristik yang menentukan keandalan (reliabilitas) bukti. Untuk setiap karakteristik tersebut, berikan sebuah contoh tipe bukti yang kemungkinan bisa diandalkan.
Jawab :
Reliabilitas tergantung pada apakah
bukti memenuhi karakteristik-karakteristik berikut :
1) Independensi pembuat bukti.
Bukti yang diperoleh dari sumber di luar entitas lebih bisa dipercaya daripada
bukti yang diperoleh dari dalam entitas yang diaudit. Informasi yang diperoleh
dari bank, penasehat hukum, atau pelanggan, biasanya dipandang lebih bisa
dipercaya daripada jawaban atas pertanyaan yang diperoleh dari klien. Demikian
pula, dokumen-dokumen yang bersumber dari organisasi di luar klien, seperti
misalnya polis asuransi, dipandang lebih bisa dipercaya daripada
dokumen-dokumen yang dihasilkan oleh organisasi klien dan tidak keluar dari
organisasi klien seperti misalnya dokumen permintaan pembelian.
2) Efektivitas pengendalian internal
klien. Apabila pengendalian internal yang berlaku pada
perusahaan klien berjalan dengan efektif, maka bukti yang diperoleh akan lebih
bisa dipercaya daripada bila pengendalian internal klien tidak efektif. Sebagai
contoh, apabila pengendalian internal atas penjualan dan pembuatan faktur pada
perusahaan klien berjalan dengan efektif, maka auditor akan memperoleh bukti
yang lebih bisa dipercaya dari faktur penjualan dan dokumen pengiriman barang,
daripada jika pengendalian internalnya tidak efektif.
3) Pengetahuan langsung auditor.
Bukti yang diperoleh secara langsung oleh auditor melalui pemeriksaan fisik,
observasi, rekalkulasi, dan inspeksi adalah lebih bisa dipercaya, daripada
informasi yang diperoleh secara tidak langsung. Sebagai contoh, apabila auditor
menghitung sendiri besarnya laba kotor tahun ini dan membandingkannya dengan
laba kotor tahun lalu, maka hasil perhitungan tersebut akan lebih bisa
dipercaya dibandingkan dengan perbandingan laba kotor yang dilakukan oleh
kontroler perusahaan klien.
4) Kualifikasi individu pemberi informasi.
Meskipun sumber pemberi informasi berkedudukan independen, namun hal itu akan
tergantung pula pada kualifikasi orang (individu) yang memberikan informasi
tersebut. Oleh karena itu, informasi yang diperoleh dari bank atau penasehat
hukum biasanya dipandang lebih bisa dipercaya daripada jawaban atas konfirmasi
yang diterima dari debitur klien yang tidak memahami dunia usaha. Sebagai
contoh, pemeriksaan atas persediaan permata yang dilakukan oleh seorang auditor
yang tidak terlatih untuk membedakan antara permata yang asli dengan kaca akan
menjadi bukti yang tidak bisa dipercaya untuk tujuan keberadaan permata.
5) Tingkat obyektivitas.
Bukti yang obyektif akan lebih bisa dipercaya dibandingkan dengan bukti yang
masih memerlukan pertimbangan tertentu untuk menentukan apakah bukti itu benar.
Contoh bukti yang obyektif adalah konfirmasi tentang saldo piutang yang
diterima dari debitur, atau konfirmasi tentang saldo rekening di bank yang
diterima dari bank, hasil perhitungan fisik kas dan surat berharga yang
dilakukan oleh auditor. Contoh bukti yang subyektif misalnya surat yang
diterima dari penasehat hukum klien tentang kemungkinan keputusan pengadilan
yang melibatkan klien, hasil observasi selama audit berlangsung tentang
persediaan yang dipandang sudah tidak layak jual, dan hasil wawancara dengan
manajer kredit tentang kolektibilitas piutang. Apabila bukti subyektif semacam
itu akan dinilai oleh auditor untuk menentukan tingkat bisa dipercaya bukti
tersebut, maka auditor harus memperhatikan kualifikasi orang yang memberikan
bukti.
6) Ketepatan waktu.
Ketepatan waktu suatu bukti audit, berhubungan dengan kapan bukti tersebut
diperoleh atau dengan periode yang diaudit. Bukti biasanya akan lebih dipercaya
untuk saldo-saldo akun neraca apabila bukti tersebut diperoleh sedekat mungkin
dengan tanggal neraca. Sebagai contoh, hasil perhitungan fisik atas surat
berharga yang dilakukan auditor pada tanggal neraca, akan lebih dipercaya
daripada apabila perhitungan fisik dilakukan 2 bulan sebelumnya. Untuk
akun-akun rugi-laba (akun nominal), bukti akan lebih dipercaya apabila bukti
tersebut merupakan sampel dari suatu periode akuntansi, misalnya sampel
merupakan hasil pemeriksaan acak atas transaksi penjualan selama satu tahun
buku, bukan sampel yang hanya merupakan sebagian dari periode, misalnya hanya 6
bulan pertama.
5-8 Sebutkan delapan tipe audit seperti yang ditunjukkan pada bab ini, dan berilah dua contoh untuk masing-masing tipe.
Jawab :
Tipe bukti audit :
1) Inspeksi. Inspeksi
mencakup pemeriksaan atas catatan atau dokumen baik internal maupun eksternal
dalam bentuk kertas, elektronik, atau media lain, atau pemeriksaan fisik atas
suatu aset. Contoh inspeksi yang digunakan sebagai pengujian pengendalian
adalah inspeksi atas catatan otorisasi dan audit fisik.
2) Dokumentasi.
Dokumentasi adalah inspeksi yang dilakukan auditor atas dokumen-dokumen dan
catatan-catatan klien yang berisi informasi yang dituangkan (atau seharusnya
dituangkan) ke dalam laporan keuangan. Contoh dokumentasi adalah untuk setiap
transaksi penjualan, klien akan mengarsipkan selembar pesanan dari pelanggan,
selembar order penjualan, selembar dokumen pengiriman barang, dan selembar
duplikat faktur penjualan. Contoh lain dokumentasi adalah faktur pembelian yang
dibuat oleh pihak penjual.
3) Observasi.
Observasi terdiri dari melihat langsung suatu proses atau prosedur yang
dilakukan oleh orang lain. Sebagai contoh, observasi oleh auditor atas
penghitungan persediaan yang dilakukan oleh personel entitas, atau melihat
langsung pelaksanaan aktivitas pengendalian.
4) Konfirmasi Eksternal.
Konfirmasi eksternal merupakan bukti audit yang diperoleh auditor sebagai
respon langsung tertulis dari pihak ketiga (pihak yang mengonfirmasi) dalam
bentuk kertas, atau secara elektronik, atau media lain. Konfirmasi diminta
kepada klien, dan selanjutnya klien minta kepada pihak ketiga untuk menjawabnya
langsung kepada auditor. Misalnya dalam situasi di mana auditor menemukan
adanya 2 buah transaksi dengan jumlah rupiah yang sangat besar (tidak lazim)
yang terjadi hanya tiga hari sebelum akhir tutup buku, maka auditor melakukan
konfirmasi kepada pihak ketiga.
5) Penghitungan Ulang.
Penghitungan ulang meliputi pengecekan ulang atas suatu hasil perhitungan yang
telah dilakukan klien. Pengecekan ulang atas perhitungan klien meliputi
pengujian atas ketelitian perhitungan. Sebagai contoh, auditor menghitung ulang besarnya beban
penyusutan aktiva tetap dan beban amortisasi diskonto atau premium
utang obligasi.
6) Pelaksanaan Kembali.
Pelaksanaan kembali adalah pengujian auditor secara independen atas prosedur
atau pengendalian akuntansi klien yang sebelumnya telah dilakukan sebagai
bagian dari akuntansi klien dan sistem pengendalian internal. Berbeda dengan
penghitungan ulang yang dilakukan dengan cara mengecek ulang suatu perhitungan,
pelaksanaan kembali dilakukan dengan mengecek prosedur lain. Sebagai contoh,
auditor membandingkan harga yang tercantum dalam faktur dengan daftar harga
yang telah ditetapkan perusahaan, serta auditor mengecek ulang transfer
informasi dengan cara menelusur informasi yang dicantumkan dalam lebih dari
satu tempat untuk memastikan bahwa transaksi dicatat dengan jumlah yang sama
setiap saat.
7) Prosedur Analitis.
Prosedur analitis terdiri dari pengevaluasian atas informasi keuangan yang
dilakukan dengan menelaah hubungan yang dapat diterima antara data keuangan
dengan data non keuangan. Prosedur analitis juga meliputi investasi atas
fluktuasi yang telah diidentifikasi, hubungan yang tidak konsisten antara suatu
informasi dengan informasi lainnya, atau data keuangan yang menyimpang secara
signifikan dari jumlah yang telah diprediksi sebelumnya. Sebagai contoh,
auditor membandingkan persentase laba kotor tahun ini dengan persentase laba
kotor tahun lalu dan membandingkan rasio cadangan kerugian piutang dengan
piutang bruto tahun ini dengan rasio tahun lalu.
8) Permintaan Keterangan.
Permintaan keterangan terdiri dari pencarian informasi atas orang yang memiliki
pengetahuan, baik keuangan maupun non-keuangan, di dalam atau di luar entitas.
Permintaan keterangan digunakan secara luas sepanjang audit sebagai tambahan
untuk prosedur audit lainnya. Sebagai contoh, meminta informasi mengenai
keaslian sebuah persediaan (misalnya permata) pada pihak yang ahli di
bidangnya.
5-9 Apakah karakteristik dari suatu konfirmasi? Bedakan antara konfirmasi dengan dokumen eksternal.
Jawab :
Karakteristik dari suatu konfirmasi
adalah dipandang sebagai tipe bukti berkualitas tinggi dan sering digunakan
dalam audit. Namun demikian, pengunaan konfirmasi biasanya relatif mahal dan
dapat menimbulkan ketidaksenangan pihak yang diminta untuk menjawabnya.
Konfirmasi diminta kepada klien, dan
selanjutnya klien minta kepada pihak ketiga untuk menjawabnya langsung kepada
auditor. Sedangkan dokumen eksternal dibuat oleh pihak di luar organisasi klien
yang merupakan salah satu pihak dalam transaksi yang didokumentasi, tetapi
sekarang berada di tangan klien atau tersedia untuk diakses.
5-10 Bedakan dokumen internal dengan dokumen eksternal sebagai bukti audit dan berikan tiga contoh masing-masing dokumen tersebut.
Jawab :
Dokumen internal dibuat dan digunakan
dalam organisasi klien dan selanjutnya diarsipkan tanpa pernah pergi ke pihak
lain. Contoh dokumen internal adalah duplikat faktur penjualan, catatan waktu
kerja pegawai, dan laporan penerimaan barang. Sedangkan dokumen eksternal
dibuat oleh pihak di luar organisasi klien yang merupakan salah satu pihak
dalam transaksi yang didokumentasikan, tapi sekarang berada di tangan klien
atau tersedia untuk diakses. Contoh dokumen eksternal adalah faktur pembelian
(dibuat oleh pihak penjual), wesel yang telah diuangkan, dan polis asuransi.
5-11 Jelaskan arti penting prosedur analitis sebagai bukti dalam menentukan penyajian wajar laporan keuangan.
Jawab :
Perbedaan signifikan yang tak diharapkan
antara data keuangan tahun ini dan data lainnya yang digunakan sebagai
pembanding disebut fluktuasi tidak biasa. Hal ini terjadi apabila perbedaan
signifikan itu tidak diharapkan tetapi sungguh terjadi, atau apabila perbedaan
signifikan itu diharapkan tetapi tidak terjadi. Salah satu penyebab terjadinya
fluktuasi tidak biasa adalah kesalahan penyajian akuntansi. Apabila fluktuasi
tidak biasa besar jumlahnya, auditor harus menentukan penyebabnya dan
memastikan bahwa penyebabnya adalah peristiwa ekonomi, bukan kesalahan
penyajian.
Aspek prosedur analitis semacam ini dalam
menunjukan kemungkinan adanya kesalahan penyajian dalam laporan keuangan sering
disebut ‘pengarahan perhatian’ karena hasil analisis ini akan menghasilkan dilakukannya
prosedur yang lebih rinci pada daerah audit tertentu sehingga penyebab
kesalahan penyajian dapat diketahui.
5-12 Tunjukkan alasan utama mengapa prosedur analitis perlu dilakukan.
Jawab :
Alasan utama dilakukan prosedur analitis
adalah karena prosedur analitis melakukan pengevaluasian atas informasi
keuangan yang dilakukan dengan menelaah hubungan yang dapat diterima antara
data keuangan dengan data non keuangan. Prosedur analitis juga meliputi
investasi atas fluktuasi yang telah diidentifikasi, hubungan yang tidak
konsisten antara suatu informasi dengan informasi lainnya, atau data keuangan
yang menyimpang secara signifikan dari jumlah yang telah diprediksi sebelumnya.
Selain itu, prosedur analitis dilakukan dengan tujuan untuk memahami bidang
usaha dan bisnis klien, menilai kelangsungan usaha bisnis klien, menunjukan
kemungkinan adanya kesalahan penyajian dalam laporan keuangan, dan mengurangi
pengujian audit yang rinci.
5-13 Sebutkan tujuan pembuatan dokumentasi (kertas kerja) audit dan jelaskan mengapa setiap tujuan itu penting artinya.
Jawab :
Tujuan dokumentasi audit adalah untuk
membantu auditor dalam mendapatkan jaminan yang layak bahwa audit telah
dilaksanakan secara memadai sesuai dengan standar auditing. Secara lebih
spesifik, dokumentasi audit memberikan :
a) Suatu Dasar untuk Merencanakan
Audit.
Apabila auditor akan
membuat perencanaan audit, maka referensi informasi yang diperlukan harus
tersedia dalam file audit. File-file bisa mencakup berbagai informasi yang
diperlukan untuk perencanaan audit, seperti misalnya informasi tentang
pengendalian internal, anggaran waktu untuk setiap bagian audit, program audit,
dan hasil audit dari tahun-tahun yang lalu.
b) Suatu Catatan tentang Bukti yang
Dikumpulkan dan Hasil Pengujian.
Dokumentasi audit
adalah alat penting yang mendokumentasikan bahwa audit telah dilaksanakan
secara memadai sesuai dengan standar auditing. Dalam hal diperlukan, auditor
harus bisa menunjukkan kepada badan pengatur atau kepada pengadilan bahwa audit
telah direncanakan dengan baik dan disupervisi secukupnya, bukti yang
dikumpulkan cukup dan kompeten, dan berdasarkan hasil audit telah dibuat
laporan audit yang tepat. Sebagai contoh, auditor harus mendokumentasi
transaksi-transaksi tertentu yang terjadi pada akhir tahun untuk memastikan
bahwa transaksi-transaksi tersebut telah dicatat pada periode yang tepat.
c) Data
untuk Menentukan Jenis Laporan Audit yang Tepat.
Dokumentasi audit
merupakan sumber informasi penting untuk membantu auditor dalam memutuskan
apakah bukti audit yang tepat dan mencukupi telah terkumpul untuk menyusun
laporan audit sesuai dengan situasi yang dihadapi. Data dalam file juga berguna
untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan disajikan secara wajar berdasarkan
bukti-bukti yang terkumpul.
d) Suatu Dasar untuk Mereview oleh
Supervisor dan Partner.
File audit adalah referensi utama
yang digunakan oleh supervisor untuk mereview pekerjaan para asisten. Review
yang cermat oleh supervisor akan menjadi bukti bahwa audit telah disupervisi
dengan tepat. Selain untuk tujuan-tujuan yang berhubungan dengan pembuatan
laporan audit, file audit juga berguna sebagai dasar penghitungan pajak,
pembuatan laporan ke Bapepam, dan laporan lainnya. Di samping itu, file audit
merupakan sumber informasi utama untuk berkomunikasi dengan manajemen dan
pihak-pihak lain seperti misalnya dengan komite audit.
5-14 Jelaskan mengapa dalam pembuatan kertas kerja audit penting artinya untuk mencantumkan hal-hal berikut : Identifikasi nama klien, periode yang dicakup, deskripsi isi, paraf pembuat dan pemeriksa (reviewer), tanggal pembuatan dan tanggal review, dan kode indeks.
Jawab :
Penyiapan daftar-daftar yang sesuai
untuk mendokumentasikan bukti yang terkumpul, hasil yang diperoleh, dan
kesimpulan yang dicapai, merupakan bagian yang sangat enting dalam suatu audit.
Pendokumentasian harus disusun dengan cukup detil sehingga auditor
berpengalaman yang tidak terlibat dalam audit mendapat pemahaman yang jelas
tentang pekerjaan yang telah dilakukan, bukti yang diperoleh beserta sumbernya,
dan kesimpulan yang dicapai. Oleh sebab itu, identifikasi yang jelas atas
informasi-informasi tersebut penting untuk dicantumkan dalam dokumen audit.
5-15 Sebutkan apa yang dimaksud dengan arsip permanen, dan sebutkan beberapa tipe informasi yang dimasukkan dalam arsip permanen. Mengapa auditor tidak memasukkan isi kertas kerja permanen ke dalam kertas kerja tahun berjalan?
Jawab :
Arsip permanen berisi data historis dan
data yang bersifat berkelanjutan. File-file ini merupakan sumber informasi
tentang berbagai hal dalam audit yang berlaku dari tahun ke tahun. Arsip
permanen biasanya meliputi hal-hal berikut :
a) Ringkasan
atau copy dokumen-dokumen yang
berlaku secara berkelanjutan seperti misalnya anggaran dasar, anggaran rumah
tangga, perjanjian obligasi, dan kontrak-kontrak. Dokumen-dokumen semacam ini
penting bagi auditor dan berlaku selama bertahun-tahun.
b) Analisis
akun-akun tertentu dari tahun-tahun yang lalu yang berpengaruh terhadap
auditor. Akun-akun semacam itu misalnya, utang jangka panjang, ekuitas pemegang
saham, goodwill, dan aset tetap. Dengan adanya informasi ini dalam arsip
permanen, akan membantu auditor untuk lebih berkonsentrasi pada perubahan yang
terjadi selama tahun yang diperiksa.
c) Informasi
yang berhubungan dengan pemahaman tentang pengendalian internal dan penilaian
risiko pengendalian. Ini meliputi bagian organisasi, bagan alir prosedur
pengendalian, daftar-pertanyaan, dan informasi pengendalian internal lainnya,
termasuk di dalamnya identifikasi dan kelemahan dalam sistem tersebut.
Catatan-catatan tersebut digunakan sebagai awal untuk mendokumentasi pemahaman
sistem pengendalian, mengingat bahwa aspek-aspek sistem jarang berubah dari
tahun ke tahun.
d) Hasil
prosedur analitis dari tahun-tahun yang lalu. Data ini antara lain meliputi
rasio-rasio dan persentase-persentase yang dihitung oleh auditor serta total
saldo atau saldo per bulan untuk akun-akun tertentu. Informasi ini berguna
untuk membantu auditor dalam menentukan apakah terdapat perubahan tidak lazim
dalam saldo akun tahun ini yang memerlukan penyelidikan lebih intensif.
Auditor
tidak memasukkan isi dari arsip permanen ke dalam arsip audit periode berjalan karena
arsip permanen berisi untuk data yang secara relatif tidak mengalami perubahan
dan data-data yang telah lampau.
5-16 Mengapa auditor tidak boleh meninggalkan pertanyaan atau perkecualian dalam dokumentasi audit tanpa disertai penjelasan yang cukup?
Jawab :
Karena dalam keadaan bagaimanapun,
auditor harus mengumpulkan bukti yang tepat dengan kualitas yang tinggi. Namun,
mendapatkan bukti yang tepat pada klien yang berisiko tinggi menjadi lebih
sulit. Oleh karena itu, auditor perlu mencari bukti pendukung yang berkualitas
tinggi dari sumber di luar klien. Karena ketepatan maupun kecukupan sebuah
bukti dipengaruhi oleh risiko yang ada pada klien (yaitu profil risiko inheren
dan risiko pengendalian).
5-17 Jelaskan apa yang dimaksud dengan symbol pemeriksaan (tick mark). Apa tujuannya?
Jawab :
Simbol pemeriksaan (tickmarks) yaitu simbol-simbol yang menunjukkan tindakan/pekerjaan
yang dilakukan auditor yang dicantumkan pada batang tubuh daftar-daftar. Notasi
tersebut harus dijelaskan artinya pada bagian bawah daftar. Tujuannya adalah
untuk yang menyediakan informasi atau rincian tambahan dari prosedur audit yang
dilakukan.
5-18 Siapakah pemilik kertas kerja? Dalam situasi bagaimana kertas kerja dapat digunakan oleh orang lain?
Jawab :
Dokumen audit yang dibuat auditor selama audit berlangsung, termasuk daftar-daftar yang dibuat klien untuk keperluan auditor, adalah milik auditor. Tidak seorangpun berhak untuk melihat isi dokumen tersebut (termasuk klien) selain auditor beserta tim auditnya, kecuali bila auditor diajukan ke pengadilan berkaitan dengan audit yang bersangkutan sebagai bukti hukum. Setelah audit selesai, file audit disimpan oleh auditor (dalam hal ini KAP) untuk kepentingan pertanggungjawaban di masa yang akan datang serta untuk mempersiapkan audit tahun berikutnya.
Terima Kasih Banyak Kak, Sangat Membantu Sekali :)).
BalasHapusSama-sama yaa^^
Hapus